MATERI TATA CARA PEMBUKA DAN PENUTUP DALAM UPACARA PRAMUKA
TEKNIK PEMBUKA DAN PENUTUP DALAM UPACARA PRAMUKA
Pengertian
a. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
b. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
c. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka.
d. Upacara Pelantikan yaitu :
1) upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
e. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.
f. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
h. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu.
i. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara.
j. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
k. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.
l. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara.
m. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.
Tujuan dan Sasaran Upacara
Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka : adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
Sebelum memulai dan sesudah melaksanakan latihan, wajib untuk melaksanakan upacara. upacara yang dilaksanakan sebelum latihan disebut upacara pembukaan latihan (Upabukla) dan upacara yang dilaksanakan sesudah latihan disebut upacara penutupan latihan (Upatuplat).
Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, adalah agar setiap Pramuka :
a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama
b. memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi
c. selalu tertib di dalam hidup sehari-hari
d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain
e. dapat memimpin dan dipimpin
f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib
g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa
Pokok-pokok Upacara
Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsure-unsur pokok sebagai berikut :
a. Pada upacara di luar Gerakan Pramuka, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang disusun oleh penyelenggaranya.
b. Dalam pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada :
1) pengibaran Sang Merah Putih,
2) pembacaan Pancasila
3) pembacaan Kode Kehormatan Pramuka, dan
4) doa
Jenis Upacara
a. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka adalah :
1) Upacara Umum.
2) Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan.
3) Upacara Pelantikan.
4) Upacara Kenaikan.
5) Upacara Pindah Golongan.
6) Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana.
b. Tempat Upacara adalah :
1) di dalam ruangan, dan
2) di luar/lapangan.
UPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA
Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut :
a. Pembina Upacara,
b. Pemimpin Upacara,
c. Pengatur Upacara,
d. Pembawa Acara,
e. Pengibar Bendera,
f. Petugas-petugas lain.
Pembina Upacara berhak :
b. Merobah dan mengesahkan rencana acara upacara yang diserasikan dengan situasi dan konsisi
c. Melaksanakan acara yang ditentukan
Pemimpin Upacara
Pemimpin Upacara berkewajiban :
b. mengatur ketertiban peserta upacara ;
c. mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.
Pengatur Upacara berkewajiban :
b. mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan dari Pembina Upacara dan memberikan penjeleasan seperlunya ;
c. mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.
Pembawa acara berkewajiban :
b. dalam keadaan terpaksa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan dari Pengatur Upacara
c. mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pengatur Upacara.
Pengibar Bendera
Pengibar Bendera berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang Merah Putih, sesuai dengan ketentuan.
Petugas lain
Petugas lain berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan oleh petugas-petugas di atas.
Upacara pengibaran Sang Merah Putih
a. Urutan acara ditentutakan menurut keperluan dan disesuaikan dengan maksud dan tujuan upacara.
b. Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih :
1) Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
2) Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
3) Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
4) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai.
5) Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas mengatakan: “Bendera siap”.
6) Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang. Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau kelompok vocal.
7) Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : “Tegak ..… grak”.
8) Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke tempat semula.
9) Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
10) Pembacaan teks Pancasila.
11) Amanat Pembina Upacara.
12) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
13) Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
14) Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
15) Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.
Petugas dalam upacara
a. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
b. Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
c. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
d. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai.
e. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan memberi hormat kepada Sang Merah Putih.
f. Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: “Bendera siap”.
g. Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di batas bawah.
h. Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : “Tegak ..… grak”, kemudian petugas melepas bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula (tidak balik kanan).
i. Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
j. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan.
k. Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
l. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
m. Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.
Bendera Setengah Tiang
Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut :
a. Peserta upacara dalam keadaan sikap sempurna.
b. Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat lalu menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.
c. Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke tempat semula.
d. Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju menghadap Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormat lebih dahulu. Selesai laporan, memberi hormat kemudian kembali ke tempat.
Mengheningkan cipta dan berdoa
a. Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan menundukkan kepala dalam keadaan siap.
b. Tutup kepala tetap dipakai.
c. Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan masing-masing.
d. Mengheningkan cipta dan berdoa dapat diiringi oleh korp musik/sangkakala/genderang.
Acara Pelengkap
Jika dalam upacara penurunan/penyimpanan bendera diadakan aubade (lagu-lagu sanjungan) dan atraksi, lagu-lagu tersebut dinyanyikan sesudah Pembina Upacara berada di mimbar lain.
Usia Siaga (7-10 tahun) sesuai dengan perkembangan kejiwaanya yang masih memusatkan pandangan dan pemikiranya kepada keluarga, maka upacara dalam Perindukan Siaga menggunakan bentuk lingkaran.
Yanda /Bunda sebagai pusat lingkaran perindukan, sedangkan Pak Cik dan Bu Cik akan mendampingi para Siaga pada lingkaran perindukan.
Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:
Upacara Pembukaan Latihan
a) Menyiapakan Alat-alat:
- Bendera Merah Putih
- Standar Bendera
- Teks Pancasila
- Teks Dwi Darma
- Siswa berbaris sesuai Barungnya, Pemimpin barung di depan dan wakilnya di belakang.
- Sulung memberikan aba-aba, “Siaga” kemudian dibalas oleh semua anggota, “Siap”
- Kemudian Sulung memberikan kode untuk membentuk lingkaran kecil, kemudia semua angota siaga membentuk lingkaran kecil tanpa keluar barisan sambil bernyanyi lingkaran kecil.
- Sulung menghadap Ayahanda, kemudian berkata, “Ayahanda bersediakah menjadi Pembina Upacara?”
- Ayahanda menjawab, “Ya Bersedia” kemudian berjalan ketengah lingkaran sambil merangkul bahu Sulung.
- Kemudian Pembina Menugaskan Sulung untuk mengambil Bendera Merah Putih, “Sulung ambillah pusaka kita!”
- Sulung menjawab, ‘Siap!” kemudian berjalan mengambil bendera merah putih.
- Ketika Sulung membawa bendera untuk diletakkan ditengah lingkaran, seluruh peserta upacara memberikan hormat, hingga bendera diletakkan pada tempatnya.
- Pembina Upacara mengucapkan Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta Upacara
- Pembina Menugaskan Sulung membacakan Dwi Darma Pramuka
- Pembina menugaskan Sulung untuk kembali kebarisan, kemudian Pembina memberikan pengarahan dan berdoa sebelum melaksanakan latihan
Susunan Upacara Penutupan Latihan Pramuka Siaga
- Siswa berbaris sesuai Barungnya, Pemimpin barung di depan dan wakilnya di belakang.
- Sulung memanggil Anggotanya, dengan berkata, “Siaga” dan dijawab “Siap” oleh seluruh anggota.
- Sulung memberikan kode untuk membentuk lingkaran, sambil bernyanyi.
- Sulung menyiapkan barisan, kemudian menjemput Ayahanda
- Ayahanda memasuki lingkaran sambil memegang bahu sulung
- Pembina menugaskan Sulung menyimpan kembali bendera merah putih
- Ayahanda memerintahkan Sulung kembali ke Barungnya
- Pembina memberikan amanat
- Pembina memimpin doa bersama
- Pembina meninggalkan lapangan upacara, kemudian meminta Bucik membubarkan barisan
- Siswa membubarkan diri sambil menyanyikan lagu sayonara.
Upacara Pelantikan
Upacara pelantikan dilaksanakan dalam rangka upacara pembukaan latihan, jalannya upacara :
- Upacara pembukaan latihan dilaksanakan seperti biasa, setelah pembacaan Pancasila oleh Pembina dan pembacaan Dwi Darma oleh Pemimpin upacara, kemudian Pembina Upacara mengumumkan bahwa ada seorang Siaga yang akan dilantik. Kakak dapat melihat isi dwidarma, dwi satya dan lain sebagainya dalam BUKU SAKU PRAMUKA
- Pemimpin Barung mengantar Siaga yang akan dilantik
- Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) maju ke tengah lingkaran membawa atribut pelantikan
- Pembina Upacara mengadakan tanya jawab mengenai ujian SKU kepada Siaga yang akan dilantik
- Pembina Upacara menyuruh Siaga yang akan dilantik untuk berdoa
- Pembina Upacara berjabat tangan dengan Siaga yang akan dilantik dengan memegang ujung Merah Putih. Semula tangan Pembina di bawah, menjelang pengucapan janji Pembina membalikkan tangan
- Pembina Upacara menuntun Siaga mengucap Dwi Satya. Anggota Perindukan memberi hormat ketika pengucapan janji.
- Pemasangan atribut pelantikan, bergantian mulai dari Pembina, Pembantu Pembina
- Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik oleh Perindukan dipimpin oleh Pemimpin Upacara
- Pengucapan doa oleh Pembina Upacara
- Upacara Pelantikan selesai,
UPACARA PANGGALANG
Upacara Penggalang merupakan upacara yang di lakukan pada waktu tertentu. Upacara Penggalang bisa di lakukan untuk memperingati suatu kejadian atau penyambutan. Penggalang merupakan suatu tingkatan dalam Pramuka setelah Siaga. Para angggota Penggalang biasanya berusia 11-15 tahun. Selain itu, penggalang juga memiliki tingkatan tersendiri.
Menurut pencapaian Syarat Kecakapan Umum, Pramuka penggalang di golongkan menjadi beberapa tingkatan, yaitu Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap, dan Penggalang Garuda.
Bentuk Upacara Penggalang
Jenis-Jenis Upacara Penggalang
Upacara penggalang memiliki tiga bentuk upacara di antaranya :
- Upacara Pembukaan Latihan
- Upacara Penutupan Latihan
- Upacara Pelantikan Penggalang
Untuk lebih jelasnya kalian bisa melihat bentuk upacara penggalang dan tata caranya mulai dari upacara pembuka latian sampai dengan upacara pelantikan penggalang. Berikut bentuk dan tata caranya.
1. Upacara Pembukaan Latihan
Menyiapkan Perlengkapan Upacara :
- Bendera Merah Putih
- Persiapkan Tiang Bendera
- Siapkan Teks Pancasila
- Siapkan Teks Dasadarma
Pelaksana Upacara :
- 1 orang pemimpin upacara (Pratama)
- 1 orang pembina upacara
- 3 orang pengibar bendera
- 1 orang pembaca Dasa Darma
Persiapan Upacara :
- Periksa kerapihan, absen oleh masing-masing pemimpin regu.
- Pembagian tugas pelaksana upacara dan perisapan perlengkapan upacara oleh regu yang ditugaskan.
- Pratama membentuk barisan dan memeriksa kerapihan barisan.
Pelaksanaan Upacara :
- Regi di persiapkan, lalu pemimpin regu dan pratama siap di tempat yang disediakan.
- Pembina upacara menempati tempatnya.
- Pembantu pembina upacara berdiri di belakangnya pembina.
- Beri penghormatan kepada pembina upacara yang di pimpin oleh pratama, dan di lanjutkan dengan laporan.
- Petugas pengibar bendera, mengibarkan bendera sang merah putih. Untuk pengibaran pendera, penghormatan di pimpin langsung oleh Pembina upacara.
- Pembina upacara membaca teks pancasila dan di ikuti oleh peserta.
- Petugas membaca teks Dasa Darma.
- Pembina upacara memimpin doa dan dilanjutkan dengan kata pengantar.
- Selanjutnya pratama melapor kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai di laksanakan.
- Pembina upacara dan pembantu pembina meninggalkan arena upacara.
- Upacara pembukaan latihan di bubarkan oleh pratama.
2. Upacara Penutupan Latihan
Terdapat tiga tahap pelaksanaan upacara penutupan latihan, yaitu persiapan, pemeriksaan, dan pelaksanaan. Untuk prosesnya sama saja seperti pada upacara pembukaan latihan, hanya saja pelaksanaannya yang berbeda. Berikut Proses pelaksanaan penutupan latihan :
- Pembina upacara di jemput oleh pratama.
- Pembina upacara menempati tempat yang sudah di sediakan, pembantu pembina berbaris di belakang pembina upacara.
- Kemudian pratama memimpin penghormatan untuk pembina dan lanjut untuk melakukan laporan.
- Penurunan bendera sang merah putih oleh petugas dan di pimpin oleh pembina upacara.
- Pembina upacara menyampaikan kata pengantar langsung di lanjutkan dengan memimpin doa.
- Pratama maju satu langkah dan menyampaikan pada pembina upacara bahwa upacara telah selesai di laksanakan. Lanjut dengan melakukan penghormatan kepada pembina upacara.
- Pembina upacara dan pembantu meninggalkan area upacara.
- Pasukan di bubarkan oleh Pratama.
3. Upacara Pelantikan Penggalang
Menyiapkan Alat Upacara
- Persiapkan bendera merah putih
- Siapkan tongkat
- Kemudian ikat bendera merah putih dan di gulung
- Persiapkan meja, air putih, baki, minyak wangi, dan lap.
- Persiapkan tanda yang di butuhkan
- Persiapkan petugas.
Persiapan Upacara
- Periksa pasukan yang sudah siap dalam bentuk angkere
- Periksa peserta penggalang yang akan di lantik
- Periksa pratama yang bertugas untuk menjemput Pembina upacara.
Pelaksanaan Upacara Penggalang
- Pembina Upcara menempatkan pada tempat yang telajh tersedia.
- Kemudian Pembantu pembina berdiri persis di belakang pembina upacara.
- Pratama memimpin penghormatan kepada pembina upacara.
- Dilanjutkan dengan Penggalang yang akan di lantik, kemudian di antar oleh pratama ke depan pembina upacara.
- Proses selanjutnya yaitu tanya jawab antara Pembina upacara dan anggota penggalang yang akan di lantik.
- Pertanyaan tersebut seputar SKU.
- Selanjutnya penggalang yang akan di lantik membasuh wajah, mencuci tangan, mencuci kakinya sendiri, lalu di keringkan menggunakan lap atau tisu. kemudian di beri pewangi, agar berbau segar.
- Doa bersama yang di pimpin oleh kakak Pembina.
- Petugas pembawa bendera merah putih masuk ke dalam area upacara secara hati-hati dan pelan melalui samping kanannya pembina, lalu pembina upacara langsung memimpin penghormatan kepada sang merah putih.
- Caranya pembina upacara melantik pramuka penggalang berikut ini :Ujung bendera merah putih di pegang dan di cium oleh penggalang yang akan di lantik.Kemudian ujung bendera didekatkan ke dada sebelah kanan penggalang yang akan di lantik dan mengucapkan janji Try Satya.
- Proses selanjutnya pembina upacara melakukan penyematan tanda pelantikan pada penggalang, secara langsung pembina dan pembantu pembina mengucapkan selamat kepada penggalang yang sudah di lantik.
- Pembina yang sudah melakukan pelantikan penggalan kembali di antar oleh Pratama menuju ke tempat semula.
- Pratama melapor serta memimpin penghormatan kepada pembina upacara.
- Setelah selesai melakukan penghormatan, pembina upacara dan pembantu pembina meninggalkan tempat upacara pelantikan peserta penggalang.
- Pratama memimpin pembubaran pasukan upacara pelantikan penggalang.
Bentuk upacara penggalang memang sangat di butuhkan dan di cari informasinya. Mengingat upacara penggalang menjadi salah satu upacara yang di laksanakan untuk kegiatan atau acara tertentu. Sehingga setiap proses di mulai dari kelengkapan upacara, hingga pelaksanaannya harus di lakukan dengan baik agar saat upacara di laksanakan bisa berjalan dengan lancar.
UPACARA PENEGAK
Macam upacara di Ambalan Penegak
a. Upacara Pembukaan Latihan
b. Upacara Penutupan Latihan
c. Upacara Penerimaan Tamu
d. Upacara Penerimaan Calon
e. Upacara Pelantikan
f. Upacara Kenaikan Tingkat
g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
h. Upacara Pindah ke Golongan ke Racana Pandega
i. Upacara Pelepasan.
Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :
a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga.
h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.
i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya.
j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas.
k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan.
l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.
Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penegak
Jalannya Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penegak adalah sebagai berikut :
a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan barisan.
e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.
f. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.
g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.
h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.i. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
k. Pradana membubarkan barisan.
Upacara Penerimaan Tamu
a. Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina.
b. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan.
c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan.
d. Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan.
Upacara Penerimaan Calon Penegak
a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan.
b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan.
c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.
d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan.
e. Pengantar kata Pradana atau Pembina.
f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak.
g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat.
h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.
i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.
j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara
a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.
b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.
c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon.
d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.
e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.
f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.
g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.
i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri.
j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
k. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya.
Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana
a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.
b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak.
c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan.
d. Para pendamping kembali ketempat.
e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin Pradama atau petugas.
g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan.
h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.
i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.
j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya
k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing.
l. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.
Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak
a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan Pembina.
b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi.
c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina.
d. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
f. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.
Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega
a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina Penegak.
c. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena usianya
d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan.
e. Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega.
f. Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku.
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di luar pertemuan rutin.
a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita.
b. Acara upacara meliputi :
1) Penjelasan Pembina.
2) Penegak yang bersangkutan minta diri.
3) Sambutan wakil anggota ambalan.
4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.
5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.
6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.
7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
c. Tempat dan waktu tidak terikat.
Komentar
Posting Komentar